Faktor-faktor yang mempengaruhi Kemandulan pada Pria

Dalam Berumahtangga keberhasilan suatu kehamilan dipengaruhi oleh faktor laki-laki maupun perempuan. Banyak pasangan yang ingin mempunyai anak, Namun mengalami infertilitas sehingga dapat memberikan dampak besar bagi pasangan suami istri yang mengalaminya.

Infertilitas adalah suatu penyakit pada sistem reproduksi yang diartikan sebagai kegagalan untuk mencapai kehamilan setelah 12 bulan dalam melakukan hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2012 diperkirakan sekitar 50-80 juta pasangan suami istri di dunia mengalami Kemandulan.

Usia

Usia merupakan salah satu faktor Infertilitas, pada pria dengan usia  lebih dari 35 sampai 39 tahun memiliki kemungkinan kecil untuk mendapatkan anak dibandingkan pria dengan usia yang lebih muda, dan resiko terbesar terjadi pada pria dengan usia diatas 40 tahun.

Selain itu beberapa faktor-faktor risiko dalam kebiasaan hidup yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria seperti merokok, kafein, alkohol, obat-obatan, berat badan, olahraga, stres, pekerjaan dan riwayat gangguan penyakit sistemik. 

Alkohol

Dalam berbagai penelitian orang yang mengkonsumsi Alkohol berdampak pada fungsi sel Leydig yang dapat mengurangi sintesis testoteron dan dapat menyebabkan kerusakan pada membran basalis, tubulus dan mengganggu spermatogenesis

Merokok

Dalam rokok terdapat kandungan zat berbahaya yang mengganggu kualitas sperma, embrio dan oosit . Dalam berbagai penelitian di dunia menyimpulkan bahwa merokok dapat menyebabkan infertilitas. Selain mengganggu tingkat kesuburan pada pria, kandungan zat berbahaya pada rokok juga bisa mengakibatkan penyakit lainnya sehingga mengganggu kestabilan sistem reproduksi.

Kafein

Bagi penikmat kopi sebaiknya menghindari minum kopi secara berlebihan karena pada pasangan yang memiliki program Bayi Tabung atau program Fertilisasi In Vitro (FIV) mengkonsumsi kafein lebih dari 2-50 mg/hari sebagai kebiasaan selama berminggu-minggu dapat menyebabkan gangguan pada sperma sehingga menggagalkan kelahiran hidup pada pasien.

Berat Badan & Gizi

Memiliki gizi yang berlebihan dalam tubuh juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon reproduksi pada pria, sehingga dapat menyebabkan kemandulan. Berat badan berlebih sering dikaitkan dengan faktor yang mempengaruhi infertilitas. Dalam sistem reproduksi manusia dibutuhkan keseimbangan gizi dan berat badang untuk membantu sistem reproduksi berjalan baik.
Pria yang mengalami obesitas atau memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) > 29 akan mengalami gangguan fertilitas 

Olah Raga

Olah raga merupakan salah satu cara untuk mendapatkan hidup sehat, namun berolahraga secara berlebihan bukan malam menjadi subur namun dapat menyebabkan dampak buruk, salah satunya adalah menyebabkan infertilitas. Dalam berbagai penelitian menyebutkan bahwa sebanyak 56% pria dengan berolahraga berat mengalami infertilitas. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa latihan berat secara terus menerus seperti bersepeda, berdampak negatif pada jumlah sperma motil total dan konsentrasi sperma karena pengaruhnya terhadap suhu skrotum.

Stres

Stress pada pria dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi sehingga menimbulkan gangguan infertilitas. Berbagai peneelitian menunjukan bahwa stress pekerjaan telah dilaporkan dapat menyebabkan infertilitas yang tinggi dan memberikan efek negatif terhadap penurunan konsentrasi sperma, penurunan motilita. Disimpulkan bahwa perasaan cemas, rasa bersalah, dan depresi yang berlebihan dapat adalah faktor infertilitas. 

Pekerjaan

Beberapa pekerjaan pria yang melibatkan paparan bahan sangat berbahaya bagi kesuburan laki-laki seperti panas, radiasi sinar-X, logam berat dan pestisida. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan terhadap fertilitas pria adalah pekerjaan yang mengganggu sistem reproduksi.

Celana Ketat

Celana ketat juga dapat mempengaruhi fertilitas pada pria dan menjadi salah satu faktor penting penyebab kemandulan. Penggunaan celana yang terlalu ketat pada laki-laki dapat membuat suhu testis meningkat. Sangat tidak tidak dianjurkan bagi pasangan yang tengah dalam proses masa kesuburan untuk mendapatkan sperma yang berkualitas.

Mencoba memahami faktor-faktor yang mempengaruhi infertilitas adalah sangat penting, namun yang lebih penting adalah menganalisa pemeriksaan sperma. Analisa pemeriksaan sperma adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan normal atau tidaknya sperma pada pria. Pemeriksaan sperma merupakan pawal yang sangat penting untuk menentukan tingkat kesuburan seseorang pria sebelum memulai pemeriksaan yang lebih jauh, sehingga masalah fertilitas dapat di tangani sejak awal.

Selain itu banyak faktor-faktor lainnya yang menyebabkan infertilitas, bagi perempuan juga harus memahami kandungan gizi seperti penjelasan pada artike manfaat Asam Folat bagi ibu hamil pada blog Biner English Center.

Post a Comment